Senin, 10 Juli 2017

TEMPAT PERTAPAAN Tjilik Riwut



Kasongan, 9 Juli 2017, 09.30 WIB
Oleh : Silpanus

Area Bukit Batu Kasonan

        Kota Kasongan yang berslogan green city atau Kota Hijau ibukota Kabupaten Katingan mempunyai salah satu situs budaya yang hingga kini masih dirawat dan di jaga oleh pemkab Katingan dengan cukup baik, salah satu situs tersebut adalah Bukit Batu. 

        Suatu lokasi atau area yang kini dijadikan tempat wisata budaya yang dibuka untuk umum sebagai tempat rehat sekaligus untuk melihat tempat pertapaan Cilik Riwut, yang merupakan tokoh dayak dikenal sebagai bapak perintis pembangunan sekaligus merupakan gubernur pertama di bumi Kalimantan Tengah. Kawasan pertapaan Tjilik Riwut yang dibuka secara resmi oleh Warsito Rasman gubernur Kalimantan Tengah pada masanya  sebagai obyek wisata yaitu pada tanggal 17 Mei 1996.


Keunikan susunan bebatuan

        Kawasan yang di dominasi dengan batu batuan yang tersusun secara alami atau bahkan secara kasat mata tersusun secara gaib memberikan suasana area bukit batu tersebut seakan akan dipenuhi oleh hal hal yang terkadang di luar logika atau akal sehat.

        Namun bisa terlihat begitu nyata sejauh mata memandang, beberapa tempat dengan rumah rumahan kecil (sandung.red) di lengkapi bendera bendera kuning yang merupakan ciri khas kepercayaan leluhur suku dayak yang sangat di hormati di kalangan masyarakat dayak menjadi simbol bahwa tempat tempat tersebut menjadi sakral dan harus di hormat oleh semua pengunjung yang datang untuk tidak melakukan hal hal yang tidak berkenan di lokasi atau area sakral tersebut. 

        Beberapa pengunjung memanfaatkan momen momen terbaiknya untuk berselfi dengan keluarga dengan latar belakang pemandangan batu batuan yang tersusun begitu indah, setiap batu yang di anggap memiliki nilai budaya oleh pemkab di beri nama, hanya saja seiring waktu, nama nama dari batu batuan tersebut ataupun lokasi lokasi yang dianggap sakral hanya tinggal nama saja. 

        Sementara deskripsi dari maksud ataupun makna pemberian nama terhadap batu batuan ataupun area tertentu sudah tidak bisa terbaca lagi karena tersapu oleh cuaca dan waktu yang menggerus tulisan tulisan yang ada. 

        Batu batuan yang di beri nama memberikan makna tersendiri bagi keberadaan batu batuan tersebut, bahkan konon di percaya jika melakukan sesuatu niat baik pada batu batuan tersebut akan memberikan hal yang positif bagi orang yang mampu melewati ataupun melaksanakan apa yang menjadi tantangannya.

Celah sempit Batu Kamiak

        Di area bebatuan yang di beri nama Batu Kamiak, ada celah yang sempit yang konon jika orang mempunyai niat kemudian bisa melewati celah sempit tersebut dan keluar dari tempat sempit yang berbeda juga dari area tersebut, niscaya niat yang ingin di kehendakinya bisa terkabul, banyak beberapa pengunjung yang mencoba melewati celah celah sempit yang ada di area Batu Kamiak, ada yang berhasil ada juga yang terpaksa kembali ke celah semula karena tidak bisa atau mengganggap dirinya tidak akan bisa melewati celah berikutnya.  

        Di area bukit batu ini ada tempat yang konon sebagai pemandian para bidadari, seiring dengan waktu dan zaman area yang di anggap sebagai tempat pemandian para bidadari ini seperti tempat biasa saja dengan bentuk segi empat yang dibuat dengan susunan batuan yang di bentuk oleh ahli ahli bangunan, di dalamnya di tempati bendera bendera kuning sebagai simbol bahwa tempat tersebut dianggap sakral. 


Celah sempit Batu Kamiak

        Banyak yang di harapkan untuk pengembangan tempat wisata budaya ini setidaknya untuk mengenang jejak jejak budaya yang di tinggalkan oleh bapak perintis pembangunan Kalimantan Tengah bapak Tjilik Riwut, sosok tokoh dayak yang sangat di kagumi oleh masyarakat dayak Kalimantan Tengah, bahkan merupakan tokoh yang dikenal bapak proklamator Ir. Soekarno sebagai tokoh dayak dari bumi Kalimantan Tengah. 

        Semoga setiap nama dari batu batuan ataupun area area yang dianggap  sakral agar di rehab kembali dengan tulisan yang mampu bertahan hingga puluhan tahun  sehingga pengunjung yang datang dapat memahami makna dari setiap pemberian nama dari batu batuan  ataupun area yang ada, semoga masyarakat Dayak di Bumi Kalimantan Tengah tetap dilindungi oleh Tuhan, dan dapat tetap selalu menjaga nilai nilai luhur yang sudah di berikan oleh para tetua tetua adat hingga di tahun tahun mendatang.

       

Tabe Salamat Lingu Nalatai, Salam Sujud Karendem Malempang, Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka'Saruga, Basengat Ka' Jubata. Arus arus arus
Lolololololololololololololololololo loooooooooo keiiiiiii (malahap.red)



Area Bukit Batu

Batu Banama

Pemandian Bidadari

pemandangan dari atas bebatuan

pemandangan dari atas bebatuan

Celah Sempit Batu Kamiak

Celah Sempit Batu Kamiak


Batu RAJA

Batu Gaib Tempat Bertapa
  
Keunikan Batu

Tidak ada komentar:

LAUK KAPAR

           PILIHAN GANDA 1.       Cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah baik ke arah horizontal maupun k...