Palangkaraya,
1 Juli 2017, 16.00 WIB
Oleh
: Silpanus
Kota Palangka Raya, ibukota Kalimantan Tengah |
Pelbagai
julukan untuk kota Palangka Raya diantaranya kota pasir, kota cantik, untuk sebuah ibukota Kalimantan
Tengah menjadi harapan bagi semua masyarakat Palangka Raya untuk terus di
kembangkan pada semua infrastruktur yang menyokong predikat sebagai kota
cantik, perlu kerja keras dari semua pihak untuk mewujudkan predikat terbaik
bagi sebuah kota di bumi tambun bungai, bumi pancasila untuk terus menata dan
menciptakan suasana bersih, indah, nyaman dan aman bagi semua masyarakat yang
ada.
Otoritas sepenuhnya dalam menata kota memang menjadi tanggung jawab penuh
pemkot Palangka Raya, namun bukan berarti masyarakat umum atau pihak pihak
swasta tidak perlu mengambil bagian dalam menyukseskannya, justru dengan
kerjasama yang baiklah akan cepat memperoleh hasil yang terbaik bagi
ketercapaian program program terbaik dari pemerintah.
Palangka
Raya untuk masa sekarang bukanlah sebagai pusat pusat berbagai industri, hal
ini dapat di lihat dari masih relative sedikit berdirinya industri industri
besar swasta yang menjadi pilar meningkatnya perekonomian bagi masyarakat
secara luas, diketahui memang bahwa industri merupakan salah satu penggerak
dunia usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan berskala besar.
Sehingga dapat
mengurangi jumlah penggangguran, ini dipengaruhi dari letak kota Palangka Raya
yang berada jauh dari jalur laut yang merupakan wilayah arus hilir mudik barang
dan jasa dan merupakan jalur transportasi yang relative murah dibandingan
menggunakan transportasi udara, mengingat tingkat distribusi barang lebih
banyak masuk dari luar kota Palangka Raya.
Dominasi pekerjaan yang ada sekarang
adalah Palangka Raya menjadi pusat pemerintahan, pekerja pekerja kantoran baik
pegawai swasta maupun pegawai negeri sipil dan abdi negara lainnya, kemudian
sebagai pusat pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi, baik
swasta maupun negeri serta lembaga lembaga non formal lainnya.
Menelusuri
sudut sudut kota Palangka Raya untuk sekadar melihat area atau kawasan wisata
yang ada, maka sepantasnyalah setiap kawasan wisata yang ada di kembangkan lagi
untuk menarik perhatian dan minat masyarakat untuk berkunjung, mengingat
kesibukan bekerja ataupun yang sedang menimba pendidikan pasti membutuhkan masa
rehat untuk merefresh diri.
Disisi lain dengan kedatangan para wisatawan lokal
ini tentunya akan menumbuhkan ekonomi kecil masyarakat dengan berjualan di
sekitar obyek obyek wisata sehingga dengan begitu setidaknya akan mengurai
tingkat pengangguran yang ada.
Potensi wisata yang ada di Palangka Raya jikalau
di kembangkan dengan pengelolaan yang baik tentunya akan menghasilkan nilai
positif yang sangat baik bagi predikat “Kota Cantik” bahkan tidak mustahil
menjadi kota sasaran untuk menghabiskan masa liburan hari hari besar dan
sebagainya.
Sie
Gohong yang merupakan salah satu desa di Kecamatan Bukit Batu kurang lebih 35
km dari kota Palangka Raya, memiliki potensi alam yang cukup nyaman karena
memiliki kawasan aliran air yang mengalir tiada henti dengan bebatuan tertata
secara alami.
Pada sisi nya masih di penuhi oleh pepohonan alam yang rindang, jika
kawasan ini di kelola dengan baik menggunakan kemampuan sumber daya yang ada
maka bukan mustahil kawasan tersebut bisa menjadi daerah Wisata Alam penuh tantangan yakni arum jeram, sehingga bagi para
wisatawan yang memiliki hoby berpetualang di aliran air tentunya akan menikmati
masa refreshnya di obyek wisata tersebut dengan rasa puas, dan bagi masyarakat
lokal setempat tempat wisata tersebut bisa menjadi sumber penghasilan.
Warung Jajanan Jln. Yos Sudarso Palangka Raya |
Berdirinya tenda tenda kecil di pinggir sepanjang jalan Yos Sudarso kota Palangka Raya pada malam hari tempat orang orang berjualan jajanan makanan jikalau dikembangkan kembali yakni dengan membuat dan menyeragamkan tenda tenda untuk menggunakan motif ciri khas Kalimantan Tengah dengan artistektur atau kaligrafi dayak.
Kemudian dengan penerangan yang benderang maka bukan mustahil kawasan tersebut
bisa menjadi daerah Wisata Kuliner
dan bisa menjadi tempat rehat masyarakat yang sedang berpetualang memanjakan
lidah dengan beragam menu menu makanan yang sesuai dengan keinginan dan selera
masyarakat ataupun para wisatawan yang ingin menikmati santap malam dengan menu
menu makanan yang disediakan oleh para pedagang.
Di
seberang sungai kahayan dengan jembatan penghubung yang membelah sungai kahayan
terdapat obyek wisata kum kum yang di kelola oleh pihak swasta, kawasan ini
sebelumnya di huni oleh beberapa hewan yang dianggap dapat menarik para
wisatawan untuk berkunjung jikalau tempat ini dapat dikembangkan atau di rubah
menjadi taman taman bunga yang beraneka ragam dengan cukup di huni oleh
beraneka macam burung saja tanpa ada hewan hewan lainnya bisa jadi merupakan
kawasan atau obyek Wisata Taman Bunga.
Sehingga aroma aroma khas dari bunga bunga yang ada memberikan rasa yang nyaman,
ditambah lagi suara suara burung yang beraneka macam membuat kolaborasi
wilayahnya menjadi pilihan bagi para wisatawan untuk rehat yang sering
berpergian melintasi jalur jembatan kahayan untuk menuju kota Palangka Raya
ataupun menuju Kabupaten lainnya.
Sandung Bawi Kuwu, Mangku Baru Kota Palangka Raya |
Mangu
Baru, sebuah desa yang masuk dalam wilayah kota Palangka Raya menempuh
perjalanan kurang lebih satu jam ada sebuah sandung Bawi Kuwu, sebuah situs
atau legenda yang sering menghiasi cerita suku dayak Kalimantan Tengah, wilayah
yang sekarang masih dijangkau dengan transportasi sungai memang agak
merepotkan.
Namun ada perencanaan dari pemerintah untuk membuat transportasi
darat yang bisa dilalui langsung menuju desa tersebut, keberadaan sandung Bawi
Kuwu tentunya bisa menjadi salah satu obyek Wisata Budaya jika dikembangkan dan dikelola dengan sumber daya
yang baik, selain museum dan replika rumah betang yang ada di kota Palangka
Raya, situs situs tersebut dapat di manfaatkan oleh lembaga lembaga pendidikan
formal untuk mengimplementasikan kearifan lokal budaya Kalimantan Tengah.
Huma Betang, lokasi Kota Palangka Raya |
Melalui kurikulum pendidikan yang ada, setiap sekolah sekolah yang berada di
Palangka Raya tentunya bisa memanfaatkan semaksimal mungkin kearifan lokal
budaya daerah yang ada di sekitarnya untuk terus bisa melestarikan keberadaan
budaya
Melalui wisata budaya yang minimal ada dalam setiap program tiap sekolah
sehingga dengan demikian akan dapat meningkatkan eksistensi budaya budaya lokal
yang berada di kota Palangka Raya, bahkan juga diharapkan mampu menarik minat
bagi sekolah sekolah atau para wisatawan yang berada di luar kota Palangka Raya
untuk berkunjung.
Bukit
Karmel yang merupakan kawasan religi umat nasrani yang dikelola oleh umat
katholik menempatkan beberapa replika atau patung patung saat saat penderitaan
Tuhan Yesus tentunya bisa menjadi tempat Wisata Religi atau Wisata Rohani umat
nasrani. Sementara bagi umat Muslim juga dapa memanfaatkan Masjid megah dan yang
indah di dirikan di kawasan jalan menuju kelampangan sebagai Wisata Religi. Balai Kaharingan bagi umat kaharingan, kawasan kawasan tersebut merupakan bagian yang dapat di
manfaatkan untuk dikembangkan menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk
datang, bukan saja hanya untuk melihat lihat tetapi juga bisa di gunakan
sebagai sarana ibadah untuk setiap umat sesuai dengan kepercayaan dan
keyakinannya masing masing dalam nuansa Wisata Religi atau Wisata Rohani.
Setiap
kota kota yang ada tentunya memiliki minus dan plusnya dalam pengembangan
sumber daya alam yang ada, namun bukan berarti setiap kota tidak memiliki
tempat tempat yang bisa menjadi pilihan untuk para wisatawan untuk melakukan
masa masa rehat selama melakukan berbagai aktifitas.
Jikalau sebuah kota tidak
memiliki suatu keindahan alam secara alami, setidaknya dapat di bangun
keindahan alam buatan atau reflika, semoga Palangka Raya akan menjadi kota
Cantik yang nyaman dan aman serta selalu berevolusi kearah yang lebih baik
Balai Kaharingan, Kota Palangka Raya |
Bukit Karmel, Kota Palangka Raya |
Sandung Bawi Kuwu, Mangku Baru |
1 komentar:
Semoga selalu berkembang menjadi kota terbaik yang berazaskan pancasila dan melestarikan kearifan budaya lokal
Posting Komentar