Selasa, 05 September 2017

Gawi Hantantiring “FESTIVAL BUDAYA”

Desa Sembuluh, 28 Agustus 2017. 17.30 WIB
Oleh : Silpanus


Lomba Dayung FB "Gawi Hantantiring"
Pelaksanaan Festival Budaya yang di gelar oleh Pemerintah Kabupaten Seruyan di Desa Sembuluh Kecamatan Danau Sembuluh yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2017 yang lalu, diikuti dengan antusias oleh peserta baik dari masyarakat Desa Sembuluh maupun oleh masyarakat dari luar Kecamatan Danau Sembuluh, ivent berskala Kabupaten yang dibuka secara resmi oleh Bupati Seruyan bpk. Sudarsono, SH tersebut mengangkat nilai nilai budaya khususnya pada lomba balogo, bagasing, menyumpit, lawang sekepeng dan dayung yang merupakan olah raga tradisional di angkat oleh Pemkab melalui festival budaya Gawi Hantantiring, kegiatan yang di laksanakan tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam upaya melestarikan kembali budaya lokal. Apabila di kaitkan dengan kurikulum pendidikan yang ada sekarang khususnya K-13, maka korelasinya adalah kegiatan yang melombakan olahraga tradisional seperti balogo, bagasing, lawang sekepeng, menyumpit dan dayung, serta tarian daerah merupakan olah raga tradisional yang menginklusi pada mata pelajaran penjasorkes, seni budaya dan prakarya sehingga mata pelajaran muatan lokal  secara khusus di K-13 tidak muncul. Hal ini memberikan isyarat kepada para tenaga pengajar yang memegang mata pelajaran penjasorkes, seni budaya dan prakarya di sekolah sekolah harus mampu memberikan materi materi yang berkaitan dengan budaya daerah masing masing agar kerarifan lokal yang ada tetap dapat dilestarikan melalui dunia pendidikan.


Lomba Sakepeng FB "Gawi Hantantiring"
Jika tujuan dari pemerintah adalah untuk mengembalikan nilai nilai budaya lokal khususnya olah raga tradisional dapat berkembang dengan baik, maka perlu memberikan input kepada pihak sekolah agar perhatian pihak sekolah dalam melestarikan budaya atau olah raga tradisional benar benar dapat dilestarikan, dengan cara melalui Dinas Pendidikan bekerja sama dengan instansi terkait mengagendakan olah raga tradisional dalam bentuk lomba yang continue yang wajib diikuti oleh tiap sekolah yang ada di wilayah masing masing, pada level Kecamatan, Kabupaten bahkan ke tingkat Propinsi, jika semua unit kerja (sekolah.red), instansi terkait dan pemerintah daerah dapat bersinergi dengan baik, maka bukan mustahil pelestarian olah raga tradisional seperti balogo, bagasing, menyumpit, lawang sekepeng dan kearifan lokal lainnya menjadi jati diri yang memiliki nilai esensi yang tinggi bagi wilayah wilayah yang ada di Propinsi Kalimantan Tengah.



Panorama Danau Sembuluh
Desa Sembuluh yang memiliki danau terluas di Kalimantan Tengah, merupakan sasaran Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan dalam Festival Budaya melaksanakan lomba dayung, sarana berupa perahu dan perlengkapannya sudah dipersiapkan oleh pemkab sehingga para peserta hanya mempersiapkan diri dan fisik dalam menghadapi lomba, peserta dari luar daerah juga turut serta dalam memeriahkan FB yang di laksanakan tersebut, hanya saja pada beberapa lomba olah raga tradisional masih belum maksimal dalam pelaksanaannya hal ini dikarenakan waktu lomba yang ada cuma satu hari, atribut yang digunakanpun masih belum mewakili khasanah budaya daerah sehingga terkesan seadanya, idealnya jika pelaksanaan Festival Budaya maka setiap jenis cabang yang dilombakan para peserta wajib menggunakan atribut kedaerahan sehingga ivent yang  dilaksanakan benar benar bernuansa budaya sehingga nilai etnik yang di munculkan dalam setiap cabang lomba memiliki nilai tinggi. Bagi Desa Sembuluh dengan dilaksanakannya FB khususnya lomba dayung, secara tidak langsung dapat  mengeksplorasi danau yang ada untuk dapat di kembangkan menjadi objek pariwisata, karena pada beberapa tempat di sekitar danau apabila dapat di kembangkan bukan tidak mungkin suatu saat wilayah ini menjadi salah satu tujuan wisata, sekarang tinggal menunggu tangan tangan ajaib (kemampuan olah pikir dan olah rasa) yang dapat menjadikan wilayah yang dulunya terpencil ini menjadi panorama yang indah karena saat ini pemkab Seruyan sedang giat giatnya memperbaiki sarana jalan yang ada untuk memudahkan akses menuju Kuala Pembuang yang merupakan ibukota Kabupaten Seruyan, banyak harapan yang dapat di wujudkan dalam pengembangan untuk eksplorasi danau menjadi tempat wisata, tempat rehat bagi semua pengunjung sebab jika akes jalan yang melintasi Desa Sembuluh sudah baik apalagi di aspal hingga Kuala Pembuang yang sekarang ibukota Seruyan maka jarak tempuh ke ibukota Kabupaten menjadi lebih singkat, apalagi sekarang Kuala Pembuang tersebut sudah mempersiapkan pelabuhan segintung,  pelabuhan lepas pantai sebagai akses arus barang dan jasa untuk menumbuhkan urat nadi perekonomian, maka tidak tertutup kemungkinan jalur jalur perdagangan barang, jasa bahkan industri selalu melintas di wilayah Danau Sembuluh. 

Berita Lainnya :







LAUK KAPAR

           PILIHAN GANDA 1.       Cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah baik ke arah horizontal maupun k...