Desa
Sembuluh, 28 Agustus 2017. 17.30 WIB
Oleh
: Silpanus
Lomba Dayung FB "Gawi Hantantiring" |
Pelaksanaan
Festival Budaya yang di gelar oleh Pemerintah Kabupaten Seruyan di Desa
Sembuluh Kecamatan Danau Sembuluh yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus
2017 yang lalu, diikuti dengan antusias oleh peserta baik dari masyarakat Desa
Sembuluh maupun oleh masyarakat dari luar Kecamatan Danau Sembuluh, ivent berskala
Kabupaten yang dibuka secara resmi oleh Bupati Seruyan bpk. Sudarsono, SH
tersebut mengangkat nilai nilai budaya khususnya pada lomba balogo, bagasing, menyumpit,
lawang sekepeng dan dayung yang merupakan olah raga tradisional di angkat oleh
Pemkab melalui festival budaya Gawi Hantantiring, kegiatan yang di laksanakan
tersebut sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam upaya melestarikan kembali budaya
lokal. Apabila di kaitkan dengan kurikulum pendidikan yang ada sekarang
khususnya K-13, maka korelasinya adalah kegiatan yang melombakan olahraga
tradisional seperti balogo, bagasing, lawang sekepeng, menyumpit dan dayung,
serta tarian daerah merupakan olah raga tradisional yang menginklusi pada mata pelajaran penjasorkes, seni budaya dan
prakarya sehingga mata pelajaran muatan lokal
secara khusus di K-13 tidak muncul. Hal ini memberikan isyarat kepada
para tenaga pengajar yang memegang mata pelajaran penjasorkes, seni budaya dan
prakarya di sekolah sekolah harus mampu memberikan materi materi yang berkaitan
dengan budaya daerah masing masing agar kerarifan lokal yang ada tetap dapat
dilestarikan melalui dunia pendidikan.
Lomba Sakepeng FB "Gawi Hantantiring" |
Jika
tujuan dari pemerintah adalah untuk mengembalikan nilai nilai budaya lokal
khususnya olah raga tradisional dapat berkembang dengan baik, maka perlu
memberikan input kepada pihak sekolah agar perhatian pihak sekolah dalam
melestarikan budaya atau olah raga tradisional benar benar dapat dilestarikan,
dengan cara melalui Dinas Pendidikan bekerja sama dengan instansi terkait
mengagendakan olah raga tradisional dalam bentuk lomba yang continue yang wajib
diikuti oleh tiap sekolah yang ada di wilayah masing masing, pada level
Kecamatan, Kabupaten bahkan ke tingkat Propinsi, jika semua unit kerja
(sekolah.red), instansi terkait dan pemerintah daerah dapat bersinergi dengan
baik, maka bukan mustahil pelestarian olah raga tradisional seperti balogo,
bagasing, menyumpit, lawang sekepeng dan kearifan lokal lainnya menjadi jati
diri yang memiliki nilai esensi yang tinggi bagi wilayah wilayah yang ada di
Propinsi Kalimantan Tengah.
Panorama Danau Sembuluh |
Desa
Sembuluh yang memiliki danau terluas di Kalimantan Tengah, merupakan sasaran
Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan dalam Festival Budaya melaksanakan lomba
dayung, sarana berupa perahu dan perlengkapannya sudah dipersiapkan oleh pemkab
sehingga para peserta hanya mempersiapkan diri dan fisik dalam menghadapi
lomba, peserta dari luar daerah juga turut serta dalam memeriahkan FB yang di
laksanakan tersebut, hanya saja pada beberapa lomba olah raga tradisional masih
belum maksimal dalam pelaksanaannya hal ini dikarenakan waktu lomba yang ada
cuma satu hari, atribut yang digunakanpun masih belum mewakili khasanah budaya
daerah sehingga terkesan seadanya, idealnya jika pelaksanaan Festival Budaya
maka setiap jenis cabang yang dilombakan para peserta wajib menggunakan atribut
kedaerahan sehingga ivent yang dilaksanakan
benar benar bernuansa budaya sehingga nilai etnik yang di munculkan dalam
setiap cabang lomba memiliki nilai tinggi. Bagi Desa Sembuluh dengan
dilaksanakannya FB khususnya lomba dayung, secara tidak langsung dapat mengeksplorasi danau yang ada untuk dapat di
kembangkan menjadi objek pariwisata, karena pada beberapa tempat di sekitar
danau apabila dapat di kembangkan bukan tidak mungkin suatu saat wilayah ini
menjadi salah satu tujuan wisata, sekarang tinggal menunggu tangan tangan ajaib
(kemampuan olah pikir dan olah rasa) yang dapat menjadikan wilayah yang dulunya
terpencil ini menjadi panorama yang indah karena saat ini pemkab Seruyan sedang
giat giatnya memperbaiki sarana jalan yang ada untuk memudahkan akses menuju
Kuala Pembuang yang merupakan ibukota Kabupaten Seruyan, banyak harapan yang
dapat di wujudkan dalam pengembangan untuk eksplorasi danau menjadi tempat
wisata, tempat rehat bagi semua pengunjung sebab jika akes jalan yang melintasi
Desa Sembuluh sudah baik apalagi di aspal hingga Kuala Pembuang yang sekarang
ibukota Seruyan maka jarak tempuh ke ibukota Kabupaten menjadi lebih singkat,
apalagi sekarang Kuala Pembuang tersebut sudah mempersiapkan pelabuhan
segintung, pelabuhan lepas pantai
sebagai akses arus barang dan jasa untuk menumbuhkan urat nadi perekonomian,
maka tidak tertutup kemungkinan jalur jalur perdagangan barang, jasa bahkan
industri selalu melintas di wilayah Danau Sembuluh.
Berita Lainnya :