Selasa, 20 Desember 2016

TOKOH TOKOH MUDA DESA SEMBULUH

20 Desember 2016, Pukul 13.15 WIB
Oleh : Silpanus


    Desa Sembuluh I dan Desa Sembuluh II, merupakan dua desa yang berada di wilayah Kecamatan Danau Sembuluh Kabupaten Seruyan Propinsi Kalimantan Tengah Negara Indonesia dan termasuk desa yang hanya dibatasi oleh badan jalan sehingga tidak ada jarak tempuh  yang jauh untuk saling berinteraksi di dua Desa ini, mayoritas penduduk di dua Desa ini beragama Islam dengan beragam jenis pekerjaan yang di geluti, seperti tenaga guru, tenaga kesehatan, buruh pabrik, petani, nelayan, tukang kayu, tukang bangunan, pedagang, layanan jasa seperti supir taxi  sehingga cukup menggerakkan segi segi perekonomian yang cukup signifikan bagi kedua desa untuk masa sekarang, 

    Sebelum masuknya perkebunan sawit di wilayah kedua desa ini akses transportasi dirasa kurang begitu lancar dan tidak jarang harus dilakukan beberapa hari mengingat kesulitan medan jalan yang harus di lalui, namun setelah masuknya perkebunan sawit, akses jalan terasa begitu mempermudah mobilitas penduduk dan juga beberapa system perekonomian yang ada di dua desa ini, jika beberapa tahun yang telah lalu kedua desa ini bisa dikatakan sebagai desa yang cukup terisolir karena relative sulitnya medan jalan yang di lalui tapi sekarang kedua desa ini tidak lagi menjadi desa yang terisolir berkat akses jalan yang bisa dilalui dan efek positif dari perkebunan sawit hingga untuk pergi pulang dari kedua desa ini ke kabupaten Kotim ataupun ke tempat lain bisa dilakukan dalam satu hari.


    Kemajuan kedua desa ini tidak lepas dari campur tangan Pemerintah Kabupaten Seruyan yang dengan konsep pembangunannya untuk melepaskan keterisolasian beberapa desa yang berada di wilayah pemerintahannya, di samping itu juga peran dari perangkat desa dan tokoh masyarakat menjadi factor pendorong dalam turut serta mengembangkan program program yang sudah menjadi sasaran tujuan yang harus di capai guna kepentingan masyarakat kedua desa. 

    Sebagai penyeimbang bahkan bisa di katakan sebagai inspirator kemajuan kedua desa ini adalah munculnya beberapa tokoh tokoh muda yang memiliki konsep pemikiran maju dengan basic ilmu dan teori yang berbeda namun mampu memberikan perubahan yang modern untuk kemajuan masyarakat di kedua desa ini terutama dalam perkembangan pendidikan yang ada, pada era tahun 2000 an sekolah menengah pertama (SMP) yang menjadi tingkat sekolah tertinggi di kedua desa ini, dan jika ingin melanjutkan ke jenjang SMA maka putra putri di kedua desa ini harus meninggalkan kampung halamannya untuk bersekolah di Sampit ataupun ke Kuala Pembuang, 

    Konsep untuk mendirikan sekolah SMA walaupun berstatus swasta lahir dari tokoh tokoh muda seperti Supriadi, Tahriansyah dan beberapa orang lainnya. Supriadi seorang pegawai puskesmas dan biasa di sebut Mantri Yadi saat itu membentuk sebuah yayasan pendidikan yang bernama Yayasan Kertapati, yayasan inilah menjadi cikal bakal dari payung pendidikan sebuah sekolah SMA swasta pertama kali di Desa Sembuluh yang bernama SMA Kertapati hingga sekarang Yayasan  Kertapati ini masih tetap eksis.

    Dengan berbagai keterbatasan baik dari segi dana, tempat dan tenaga guru SMA Kertapati berjalan dibawah kendali Yayasan Pendidikan Kertapati yang di ketuai oleh mantri Yadi, cukup banyak pengorbanan yang di korbankan oleh beliau tidak hanya pikiran, tenaga, bahkan gaji sebagai tenaga kesehatan yang diterimanya dari pemerintah terpaksa harus di berikan untuk membayar honorarium guru guru yang mengajar, perjuangan untuk membuktikan bahwa di Desa Sembuluh sudah sangat layak di dirikan SMA. 

    Tahun demi tahun di perjuangkan oleh beliau dan rekan rekannya mendapat respon positif dari Pemerintah Kabupaten Seruyan, ditambah lagi tokoh tokoh masyarakat Desa Sembuluh I dan Desa Sembuluh II mempersiapkan lahan yang siap di hibahkan untuk menyambut pendirian sekolah menengah atas, dan harapan itu sampai di tahun 2005, sebuah unit sekolah baru (USB) SMA Negeri-1 Danau Sembuluh didirikan untuk selanjutnya menerima estafet pendidikan yang sudah di rintis oleh mantri Yadi (Supriadi, dkk) khususnya dalam perkembangan pendidikan sekolah menengah atas untuk sepenuhnya menjadi kewenangan Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kabupaten Seruyan.

    Semangat yang tertanam dalam pengabdian seorang mentri Yadi tidak pupus seiring perkembangan SMAN-1 Danau Sembuluh yang kian berkembang dan berbenah diri di tangan Pemkab Seruyan, beliau dengan Yayasan Pendidikan Kertapatinya mendirikan kembali sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang di beri nama SMK Kertapati dan masih eksis hingga sekarang, 

    Pendirian sekolah kejuruan ini dengan melihat situasi dan kondisi perkembangan lingkungan dan prospek usaha yang ada di wilayah Desa, dengan banyaknya pembukaan lahan perkebunan sawit yang ada oleh investor dalam dan luar negeri membuat beliau berpikir positif bahwa alangkah baiknya jika para anak anak desa yang tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, ingin bekerja di perkebunan tetapi mempunyai ketrampilan dan keahlian yang di butuhkan oleh pihak perusahaan dan itu sudah di dapati di bangku sekolah, sehingga berdirilah SMK Kertapati dengan jurusan Agribisnis. 

    Hingga sekarang SMA Negeri I Danau Sembuluh dan SMK Kertapati Danau Sembuluh merupakan sekolah kebanggaan bagi Desa Sembuluh I dan Desa Sembuluh II yang lahir dari sebuah gagasan dan tindakan positif dari tokoh muda seperti Supriyadi (mentri Yadi alias Amang Yadi).

    Tokoh muda lainnya yang juga mempunyai gagasan untuk kemajuan dunia pendidikan di Desa Sembuluh adalah Zainal Arifin, S.Pd.I, seorang alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya dan berprofesi sebagai tenaga pendidik di SDN-2 Sembuluh I, mengabdikan dirinya dalam sebuah Yayasan Pendidikan mendirikan sebuah sekolah setingkat SMP yakni MTs, hal ini lahir dari konsep pemikiran beliau bahwa mayoritas penduduk di Desa Sembuluh I dan Desa Sembuluh II beragama Islam dan sebagai bentuk wajah pendidikan yang Islami sesuai dengan notabene penduduknya perlu adanya MTs.

    Memang muncul berbagai pandangan bahwa apakah sekolah yang ada tidak mampu menampung para lulusan sekolah dasar hingga perlu didirikan MTs? Dalam bahasa sederhana Zainal Arifin, S.Pd.I menyampaikan bahwa SMPN-2 Danau Sembuluh adalah kebanggaan bagi Desa Sembuluh I dan Desa Sembuluh II dan sampai kapanpun akan mampu menampung setiap peserta didik baru, walaupun tidak berdiri sebuah MTs, SMP yang ada akan tetap mampu menampung.

    Keberadaan MTs hanya merupakan pendidikan dengan sedikit warna berbeda khususnya dalam penerapan kurikulum, barangkali saja ada masyarakat yang menginginkan putra putrinya lebih senang dengan kurikulum yang kadar islaminya lebih dalam maka menyekolahkan di MTs karena sebagian besar kurikulumnya mengarah ke hal tersebut.

    Jika dilihat dari keberadaan sekolah yang ada di Desa Sembuluh I dan Desa Sembuluh II berdirinya satu SMP dan satu MTs, atau satu SMA dan satu SMK masih sangat layak mengingat perkembangan penduduk yang cukup banyak, disamping itu juga penduduk yang berada di perusahan perkebunan yang menyekolahkan putra putrinya ke Desa Sembuluh. 

    Pengabdian di bidang pendidikan lainnya, Zainal Arifin, S.Pd.I juga dipercaya oleh pihak Universitas Darwan Ali untuk membuka kelas bagi Mahasiswa UNDA untuk wilayah Desa Sembuluh, program ini masih berjalan hingga sekarang dan dapatlah di katakan jika dimasa sekarang di akhir tahun 2016 Desa Sembuluh I dan Desa Sembuluh II merupakan sentral perkembangan pendidikan untuk wilayah Kecamatan Danau Sembuluh karena tingkat pendidikan yang ada sampai batas perguruan tinggi, dan para tokoh tokoh muda Desa Sembuluh sebagai penyeimbang dari perkembangan masyarakat di desa ini.

Sutrismo
    Tokoh muda yang bergerak di luar jalur pendidikan adalah Sutrismo, beliau bekerja satu atap dengan mentri Yadi di Puskesmas Danau Sembuluh peran nyata yang ditunjukannya untuk perkembangan desa sembuluh adalah pada bidang bidang social, kepemudaan seperti karang taruna. 

    Kegiatan kegiatan keagamaan dan kegiatan kegiatan hari besar lainnya, dalam memobilisasi massa untuk melaksanakan kegiatan kegiatan positif beliau bersama karang taruna dan gerakan remaja masjid selalu dapat menyelesaikan pekerjaan pekerjaan dengan baik, respon positif masyarakat cukup memberikan dukungan bagi setiap program program yang dijalankan oleh beliau.


Mengutip dari sebuah kata bijak

"Beri Aku 10 Pemuda, Maka Akan Kuguncang Dunia!" (Soekarno)

Senin, 19 Desember 2016

SMAN-1 DANAU SELULUK_Asam Baru

Asam Baru 29 Nopember 2016, Pukul 17.15 WIB
Oleh : Silpanus

Lokasi Pembangunan
USB SMAN-1 Danau Seluluk

    Kecamatan Danau Seluluk yang merupakan daerah pemekaran di wilayah Kabupaten Seruyan pada tahun 2016 ini mendapatkan unit sekolah baru (USB) dari Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Diktoran Pembinaan SMA dalam kegiatan penyediaan dan peningkatan layanan pendidikan SMA khususnya untuk wilayah Kecamatan Danau Seluluk merupakan harapan yang menjadi kenyataan bahwa di wilayah ini bisa mendapatkan bantuan USB tersebut sehingga untuk layanan pendidikan yang ada tidak lagi terlalu merepotkan bagi penduduk sekitar untuk menyekolahkan putra putrinya pada jenjang SMA. 

    Selama ini untuk melanjutkan sekolah ke tingkat SMA masyarakat Kecamatan Danau Seluluk pada umumnya menyekolahkan putra putrinya di Kecamatan Hanau mengingat di Kecamatan Hanau ini memiliki dua Sekolah Menangah Atas dan dua Sekolah Menengah Kejuruan, dengan dibangunnya USB SMAN-1 Danau Seluluk yang mana pada tahun 2017 ini akan memulai menerima peserta didik baru dan kemungkinan besar para lulusan sekolah menengah pertama yang ada di Kecamatan Danau Seluluk menjadi prioritas utama untuk menjadi peserta didik baru tahun ajaran 2017/2018.

Ruang Guru, Kantor Dan Ruang Kepala Sekolah

    Pembangunan USB SMAN-1 Danau Seluluk yang 100% menggunakan dana APBN ini terhitung tanggal 21 Juni 2016 mulai di bangun dengan limit waktu yang di tetapkan selama seratus delapan puluh hari (180) diharapkan dapat selesai, sehingga target untuk penggunaan USB dapat terealisasi pada tahun ajaran 2017/2018 pada bulan Juli 2017 mendatang. 

    Lokasi perbukitan menjadi tempat didirikannya USB ini dan konsekwensi yang tidak bisa di hindari adalah model bangunan yang harus menyesuaikan lokasi dataran tanah yang ada dengan tingkat kemiringan yang berbeda sehingga posisi bangunan yang satu dengan posisi bangunan yang lain tidak simetris atau sama tinggi rendahnya posisi bangunan, akan tetapi secara umum pembangunan telah sesuai dengan rancang bangun berdasarkan spesifikasi bahan dan gambar yang ada dan selalu di pantau oleh pengawas dan konsultan bangunan yang sudah ditunjuk untuk mengawasi dan mengevaluasi kerja panitia pembangunan.

    Memasuki bulan Nopember dan Desember dimana curah hujan meningkat menjadi factor alam yang dirasa cukup menghambat laju pekerjaan para tukang untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga tidak jarang harus terpaksa terhenti sejenak karena tidak bisa melanjutkan pekerjaan di bawah terpaan hujan, dalam pengadaan material sebagaian besar di peroleh dan di datangkan dari Sampit sehingga memerlukan jarak tempuh kurang lebih sebelas jam untuk perjalanan pergi pulang, sejauh ini tidak di jumpai kendala kendala serius yang di hadapi di dalam pembangunan USB SMAN-1 Danau Seluluk. 

    Peran serta dari berbagai pihak yang di beri kepercayaan dalam pekerjaan melaksanakan tugasnya dengan baik, animo dari masyarakat sekitar dan pemerintahan Desa, Kecamatan bahkan Kabupaten turut memberikan dukungan untuk penyelesaian program bantuan pembangunan unit sekolah baru (USB) ini berjalan dengan semestinya sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan, sehingga target penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2017/2018 untuk jenjang SMA di wilayah Kecamatan Danau Seluluk dapat terealisasi dengan tepat.

    Dengan berdirinya USB SMAN-1 Danau Seluluk dan USB SMAN-1 Batu Ampar menambah deretan sekolah menengah atas di Kabupaten Seruyan khususnya yang berstatus SMA Negeri yang meliputi SMAN-1 Kuala Pembuang, SMAN-2 Kuala Pembuang berada di Kecamatan Seruyan Hilir Kuala Pembuang,  SMAN-1 Danau Sembuluh, SMAN-2 Danau Sembuluh berada di Kecamatan Danau Sembuluh Di Desa Sembuluh II dan Desa Telaga Pulang, SMAN-1 Danau Seluluk berada di Kecamatan Danau Seluluk  Asam Baru, SMAN-1 Hanau berada di Kecamatan Hanau  Pembuang Hulu, SMAN-1 Batu Ampar berada di Kecamatan Batu Ampar Desa Sandul, SMAN-1 Seruyan Tengah  Rantau Pulut, SMAN-2 Seruyan Tengah Desa Sukamandang (red), SMAN-1 Seruyan Hulu berada di Seruyan Hulu Desa Manjul dan harapan selanjutnya adalah semoga di Kecamatan Seruyan Raya berdiri SMA Negeri


10 % Pembangunan Ruang Guru, Kantor dan
Ruang Kepala Sekolah


80% Pembangunan Ruang Guru, Kantor dan 
Ruang Kepala Sekolah

Finishing : Pembangunan Ruang Guru, Kantor dan 
Ruang Kepala Sekolah
80 % : Pembangunan Ruang Kelas


Finishing : Pembangunan Ruang Kelas



80 % : Pembangunan Ruang Laboratorium
dan Perpustakaan
 
Finishing  : Pembangunan Ruang Laboratorium
 


Finishing  : Pembangunan Ruang Perpustakaan


Pembangunan WC Siswa

Kamis, 15 Desember 2016

HONORER 15 TAHUN

Sembuluh II, 05 Desember 2016, 10.15 WIB
Oleh : Silpanus

Bu.Sunarsih
Sosok ibu yang bergelut di dunia pendidikan dalam pengabdiannya di Desa Sembuluh I dan Desa Sembuluh II untuk mencerdaskan generasi muda tidak diragukan lagi walaupun hingga sekarang masih berstatus guru honorer, kiprahnya untuk membantu pendidikan baik di tingkat SD, SMP hingga SMA pernah di rasakan dan dilaluinya  beberapa tahun yang silam, hingga tidak jarang sebutan yang diberikan rekan kerjanya pada sosok ibu ini adalah Guru Besar mengingat pengabdiannya yang pernah di laluinya tersebut. Sekarang bu Sunarsih mengabdikan dirinya di SMP Negeri-2 Danau Sembuluh di usia yang sudah berpengalaman dalam menghadapi pendidikan generasi muda, hal ini dikarenakan masa 15 tahun mendidik dan mengajar memberikan input bagi pribadinya dan output yang dapat di lihat dari peserta didik yang di masa sekarang sudah menjadi orang orang yang mandiri dan mendapatkan pekerjaan yang layak, bahkan dijumpai pula alumni peserta didik yang pernah di bimbingnya semasa sekolah sudah menjadi guru dan berstatus PNS, sementara beliau hingga sekarang masih berstatus guru honorer. 



Harapan bu Sunarsih untuk diangkat menjadi PNS bukanlah hal yang ingin di paksakannya, namun jika ada secercah harapan untuk berubah status dari honorer menjadi PNS setiap orang pasti menginginkannya begitu juga yang akan dirasakan oleh beliau, pemikiran itu disadari oleh beliau karena jika mengikuti presedur umum penerimaan CPNS dengan jalur pada umumnya maka tidak akan bisa diikuti lagi, mengingat usia yang sudah melampaui batas dan masalah usia untuk mengikuti tes CPNS sudah final berdasarkan ketentuan yang berlaku, namun kebijakan pemerintah dalam pengangkatan CPNS dari jalur honorer melalui pertimbangan pertimbangan hukum yang ada tentunya bukan hal yang mustahil kesempatan untuk bu Sunarsih bisa di angkat menjadi PNS barangkali juga ada. Mengingat beliau sudah sangat lama menjadi guru honorer, hal ini lah yang hingga sekarang dengan sangat sabar di nantikan oleh beliau untuk dapat menikmati habis gelap terbitlah terang.


Di sela sela kesibukan sebagai tenaga pengajar dan pendidik di SMPN-2 Danau Sembuluh, beliau menawarkan jasanya menerima orderan jahitan pakaian dari teman teman sekerja, kemampuannya untuk membentuk pakaian dinas dari teman teman sekerja dilakukan untuk mencukupi biaya kebutuhan hidup dan pendidikan anak anaknya yang masih bersekolah. Keahlian sebagai tukang jahit pakaian tidak diragukan lagi oleh teman teman sekerja yang sudah menjadi pelanggan tetapnya, bahkan para peserta didik pun meminta bantuannya untuk di buatkan pakaian seragam sekolah, aktifitas yang dilakukannya bukanlah untuk menjadi ladang bisnis yang menggiurkan ataupun menguntungkan bagi bu Sunarsih, hal itu di lakukannya hanya sebatas mengisi waktu waktu luangnya saja seperti saat liburan sekolah, disamping itu juga jahit menjahit yang dilakukan hanya dilakukannya sendiri saja tanpa ada tenaga lain yang membantunya, sehingga order jahitan pun terbatas berdasarkan kemampuan beliau saja. 


Pekerjaan lain yang di lakukan oleh beliau di waktu senggangnya adalah sebagai petani, disaat liburan sekolah atau disaat tidak ada pekerjaan menjahit beliau bersama suaminya beraktifitas sebagai petani, yang menanam padi di tanah milik yang diperoleh secara turun temurun dari orang tuanya yang hingga sekarang tanah itu menjadikan tempat paling menyenangkan untuk beliau mendapatkan butiran butiran padi yang akan di olah menjadi beras sebagai penyambung hidup keluarga dan beberapa tetangga yang turut juga merasakan beras dari butiran padi yang baru di katam.
Aktifitas tersebut hanyalah mengisi waktu waktu kosong disaat tidak mengajar karena liburan atau disaat hari minggu, sejatinya yang menjadi pekerjaan utama bu Sunarsih adalah mendidik dan mencerdaskan putra putri bangsa yang ada di Desa Sembuluh, Desa yang indah, salah satu desa yang berada di Kecamatan Danau Sembuluh Kabupaten Seruyan Propinsi Kalimantan Tengah Negara Indonesia.


Semoga HARAPAN bu Sunarsih dapat menjadi kenyataan berkat orang orang yang perduli walaupun tidak terlihat rupa dan tidak di ketahui perjuangannya tapi berhati baik dan iklas untuk memperjuangkan nasib guru guru honerer khusus bagi guru guru honerer di Desa Sembuluh

LAUK KAPAR

           PILIHAN GANDA 1.       Cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah baik ke arah horizontal maupun k...