PT.
SLM, 29
Oktober 2017, 18.00 WIB
Oleh
: Silpanus
Kesaksian bp. Dekky |
Ibadah minggu 22
Oktober 2017 yang lalu di gereja El Shadai Majelis Jemaat GKE PT. Salonok
Ladang Mas (PT.SLM) seperti biasa di
pimpin oleh pdt. Santhalia yang merupakan pendeta pelayanan khusus untuk jemaat
Desa Bangkal dan untuk jemaat yang ada di lingkungan kerja PT. Salonok Ladang
Mas, sebagai gereja yang baru dalam kepengurusan Gereja Kalimantan Evangelis
(GKE) di wilayah PT. Salonok Ladang Mas adalah wujud kepedulian dari inisiator
bapak Rio Sagala dan bapak Wahyu Widodo, bahwa dirasa memungkinkan
untuk membentuk suatu kepengurusan Majelis Jemaat GKE dan bukan sebagai saingan
bagi kepengurusan aliran Oikumene yang sudah ada sebelumnya, wujud kebersamaan
pun masih tetap menjadi pilar utama dalam pelayanan kasih khususnya pelaksanaan
peribadatan di gereja. Bagi yang menginginkan tata cara ibadah Oikumene maka
waktu ibadahnya di laksanakan pada minggu pagi, sementara bagi yang
menginginkan tata cara ibadah Protestan (GKE) maka pelaksanaannya sore minggu.
Hal lain yang memang menjadi harapan dari semua pihak khususnya bagi umat
nasrani yang ada di lingkungan kerja PT. SLM adalah; jika kesibukan kerja
dirasa pada pagi minggu setidaknya dapat mengikuti ibadah yang di laksanakan
pada sore harinya, begitu juga sebaliknya, jika di rasa kesibukan kerja ada
pada sore dan malam hari, maka bisa beribadah pagi harinya.
Senada dengan kesaksian yang di sampaikan oleh bapak Rio Sagala, beliau berharap bagi para
karyawan dan semua pekerja yang beragama kristen di lingkungan PT SLM, agar
dapat memanfaatkan gereja untuk beribadah, mendekatkan diri dengan Tuhan dan
sesama jemaat di rumah Tuhan dalam peribadatan agar hubungan kita sebagai anak
anak Tuhan dapat terjalin dengan baik, ada waktu untuk bekerja dan berikan
waktu juga untuk bersekutu, memuji dan melayani Tuhan, beliau sedikit
menyayangkan ada orang orang tertentu yang notabene adalah nasrani namun tidak
mau beribadah di gereja, baik itu pada waktu pagi minggu ataupun sore minggu.
Dalam kesaksiannya beliau berharap kepada semua jemaat yang ada agar dapat
memberikan pelayanan personal yang baik kepada rekan rekan yang lain yang beragama nasrani untuk dapat
hadir dalam peribadatan di gereja, tidak masalah apakah yang bersangkutan mau
beribadah pada pagi hari ataupun sore harinya. Dalam kaitannya sebagai pemimpin
PT.SLM bapak Rio Sagala juga
berharap agar semua karyawan dan para pekerja dapat saling bekerja sama dengan
baik dalam rutinitas pekerjaan di perusahaan khususnya dalam upaya pencapaian
target target yang sudah di gariskan oleh Pimpinan atau Pemilik Perusahaan, “Kita
Bukan Superman, Tetapi Kita Bisa Menjadi Superteam, tidak
mungkin seorang pimpinan harus selalu mengikuti alur berpikir atau mengikuti
kehendak dari bawahan, justru sebaliknya kita sebagai bawahan yang harus selalu
berusaha memahami dan mengikuti alur berpikir atasan, terlebih sampai pimpinan
yang harus turun tangan mengerjakan pekerjaan yang semestinya sudah menjadi
tanggung jawab karyawan?”. Ucap beliau di sela sela kesaksiannya.
Kesaksian yang dibagikan oleh bapak Rio Sagala dan bapak Dekky
dalam ibadah minggu di gereja El Shadai memberikan motivasi dan spirit bagi
semua jemaat untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik, khususnya dalam
pelayanan kepada Tuhan, dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada Tuhan,
maka Tuhan, Allah Bapa di Sorga pun akan memberikan yang terbaik juga kepada
umat yang percaya dan bertekun dalam iman kepadaNya, khususnya para jemaat yang
ada di PT. SLM, kebun kebun yang ada
akan senantiasa menghasilkan buah buah yang terbaik, dengan kita mampu
menyenangkan hati Tuhan maka janganlah heran jika setiap hari kita akan
memperoleh buah buah yang dihasilkan dari kebun kebun sawit yang ada berkat
kasih penyertaan Tuhan. Tentunya kita tidak pernah menginginkan kebun kebun
yang ada tidak menghasilkan buah, jangankan menginginkannya membayangkannya pun
akan menjadi bencana bagi operasional perusahaan, sebab jantung dari maju
mundurnya perusahaan perkebunan adalah dari buah buah yang di hasilkan. Untuk
itu, marilah kita sebagai anak anak Allah untuk berusaha menyenangkan hati
Tuhan, agar Allah Bapa kita memberikan mujizat bagi kebun kebun yang ada untuk
selalu menghasilkan buah buah yang terbaik, sebab ada tertulis, mintalah maka
kepadamu akan diberikan, ketuklah maka pintu akan dibukakan. (kesaksian
bapak Rio Sagala – bapak Dekky. Red)
Vocal Group Bapak Bapak Jemaat PT. SLM |
Dalam
peringatan hari Reformasi dan Hari bapak-bapak GKE, yang dilaksanakan pada
minggu 29 Oktober 2017, liturgi khusus yang digunakan sesuai dengan aturan GKE para
petugas pada ibadah di bawakan oleh bapak bapak jemaat GKE PT. SLM. Nast
Alkitab yang menjadi bacaan dan sekaligus perenungan pada moment itu dari Lukas
15 : 11-22 tentang perumpamaan seorang
bapa yang memiliki dua orang anak laki laki, anak bungsu dan anak sulung, si
bungsu meminta harta dari ayahnya sebagai haknya, dan ketika si bungsu sudah
mendapatkan haknya ia pun menjual seluruh
bagiannya itu dan pergi ketempat yang jauh, disana ia memboroskan harta
milikinya itu dan hidup berfoya foya, setelah dihabiskannya semuanya timbullah
bencana kelaparan di negeri itu dan ia pun mulai melarat, lalu ia pergi dan
bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang
untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi
makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia
menyadari keadaannya, katanya, “Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang
berlimpah limpah makanannya, tetapi aku disini mati kelaparan. Aku akan bangkit
dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya,
Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga
dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebut anak bapa, jadikanlah aku
sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya,
ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh
belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium
dia. Kata anak itu kepadanya “Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan
terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebut anak bapa. Tetapi ayah itu berkata
kepada hamba hambanya. “Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, pakaikanlah
itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya, dan
ambilah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita,
sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan
didapat kembali. Maka mulailah mereka bersuka ria.
Tetapi anaknya yang sulung berada di
ladang dan ketika ia pulang dan dekat rumah, ia mendengar bunyi seruling dan
nyanyian tari tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya
kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu “Adikmu telah kembali dan
ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkannya kembali
dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu
ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya katanya
“Telah bertahun tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah
bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk
bersukacita dengan sahabat sahabatku, tetapi baru saja datang anak bapa yang
telah memboroskan harta kekayaan bapa
bersama sama dengan pelacur pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun
itu untuk dia, kata ayahnya kepadanya “Anakku, engkau selalu bersama sama
dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu, kita patut bersukacita
dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah
hilang dan didapat kembali”.
Berkaitan
dengan perempamaan tersebut, dalam kotbah pendeta pelayanan ibu Santhalia,
mengharapkan kaum bapak bapak khususnya
di jemaat PT. SLM, dalam peringatan hari bapak reformasi untuk mengambil
teladan mengampuni dan mengasihi anak
yang terhilang, bukan hanya sebagai bapak dalam rumah tangga tetapi juga di
dalam pelayanan dan dalam pekerjaan
harus dapat mengampuni dan mengasihi sebagaimana Tuhan Allah sudah
mengasihi dan mengampuni kita, kita harus juga mengampuni dan mengasihi sesama
kita, kita tidak menjadi orang orang Farisi atau ahli ahli taurat yang
menganggap diri mereka benar bahkan mengucilkan orang orang yang mereka anggap
tidak layak dihadapan Tuhan, sebab kasih Allah tidak hanya untuk satu orang
tetapi berlaku untuk semua orang, oleh sebab itu dihari bapak bapak, mari kita
melakukan perubahan, bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi bagi orang lain
karena ada begitu banyak orang yang terhilang di luar sana, bahkan tidak
menutup kemungkinan di tempat kerja ada orang orang yang terhilang yang harus
dirangkul oleh bapak bapak.
Selamat
Hari Reformasi dan Hari Bapak Bapak GKE Majelis Jemaat GKE PT. Salonok Ladang
Mas.
link yang dapat di download