Sembuluh,
10 Oktober 2018, 16.15 WIB
Oleh
: Silpanus
Adakah
yang menginginkan bencana alam? Tentu jawabnya “tidak”. Setiap orang pasti menginginkan dalam hidup ini bebas dari
semua bencana alam, sebab harga yang di bayar dari sebuah bencana alam,
acapkali membuat jerit kepedihan, putus asa, hilang harapan bahkan korban jiwa.
Senandung rindu dendam, kepedihan dan isak tangis, hadir sebagai bagian dalam
irama melodies yang mewarnai hadirnya bencana alam. Berharap menggugah hati dan perasaan jiwa kita untuk
peduli dengan korban bencana.
Palu
_ Donggala Sulawesi Tengah, wilayah yang terdampak gempa bumi dan tsunami,
menjadi catatan sejarah di tahun 2018. Memberikan gambaran nyata akan bencana
alam yang menciptakan rasa duka yang dalam, khususnya bagi masyarakat setempat
yang kehilangan tempat tinggal dan sanak saudara, keluarga terpisah satu dengan
lainnya hanya dalam hitungan menit. Betapa dahsyatnya dampak dari bencana alam
yang meluluhlantakan Palu_Donggala. Derita kembali mewarnai Nusantara setelah
bencana alam di Lombok, NTB. Ada apakah gerangan yang terjadi dari semuanya
ini, Hmm, hanya Tuhanlah yang mengetahui semuanya. Akankah ini pertanda agar
kita sebagai ciptaannya harus selalu “bersatu”.
Kepedulian
dan jiwa kemanusiaanpun terketuk kembali, bukan hanya karena kerena moment
bencananya yang membuat solidaritas muncul. Atau semata mata ingin menjadi
popular karena terlibat dalam aksi solidaritas. Namun karena tidak kuasa untuk membiarkan
saudara saudara korban gempa untuk menanggung penderitaan, menjadi “hancur” hatinya tanpa ada dukungan dan
perhatian dari saudara sebangsa dan setanah air. Scout (pramuka.red) SMA Negeri
1 Danau Sembuluh, dengan keterbatasannya menginisiasi diri menjembatani untuk
mengumpulkan sumbangan sukarela dari semua elemen yang ada di sekitar Desa
Sembuluh. Mulai dari Taman Kanak Kanak (TK, Tunas Danau, TK Darul Qarar, TK
Bina Desa), Sekolah Dasar, (SDN-1 Sembuluh II, SDN-2 Sembuluh II, SDN 1
Sembuluh I) Sekolah Menengah Pertama (SMPN-2 Danau Sembuluh), MTs Assalatiah, SMAN-1
Danau Sembuluh, SMK Kertapati, Puskesmas Danau Sembuluh, Masyarakat Umum (Desa
Sembuluh I dan Desa Sembuluh II), para pedagang, hingga para Karyawan dan
Karyawati PT. Salonok Ladang Mas (PT.SLM).
Dua
hari satu cinta, adalah aksi yang dilakukan oleh scout SMANSADASE, dengan
berjalan ke tiap unit kerja yang ada di Desa Sembuluh, mereka menemui penduduk,
anak anak sekolah, guru guru, para pedagang dan petugas medis, agar berkenan
mendonasikan sebagian rezekinya untuk korban bencana di Palu_Donggala. Dari
pintu ke pintu mereka lakukan untuk mengetuk hati setiap warga agar turut
prihatin dan memberikan sumbangan sukarelanya juga. Semuanya satu hati, turut
dengan iklas memberikan sebahagian rezekinya untuk di donasikan. Hari pertama,
para anak anak pramuka gudep 10184-10185 di bawah pembinaan ibu Nurul Eva
Widyastatik, SE menjelajah Desa Sembuluh satu dan Desa Sembuluh dua,
mengumpulkan sumbangan sukarela dari masyarakat, dan sekolah sekolah. Inilah
wujud dari rasa “bersatu”nya setiap
elemen yang ada di sebuah Desa (Sembuluh Satu dan Sembuluh Dua) untuk korban
bencana.
Hari
Kedua, kembali scout SMANSADASE menjelajah ke Perusahaan Perkebunan,
mengumpulkan sumbangan sukarela dari para karyawan karyawati PT. Salonok Ladang
Mas (PT.SLM), niat yang baik dan tulus, tentulah akan selalu mendapatkan respon
yang baik pula. Dukungan solidaritas dari karyawan dan karyawati PT. Salonok
Ladang Mas. Menunjukkan bahwa “kita”
yang berada di wilayah Desa Sembuluh Satu dan Desa Sembuluh Dua, juga merasakan
bahwa penderitaan korban bencana alam di Palu_Donggala juga menjadi perhatian
kita semua. walaupun donasi yang di kumpulkan nominalnya tidak besar. Namun
semuanya di berikan dengan niat baik dan tulus untuk dapat dipergunakan dengan
sepatut dan selayaknya dan di sampaikan kepada para korban bencana alam.
Harapan
dibalik bencana dan aksi aksi solidaritas yang telah di lakukan, adalah pasca
bencana alam yang menimpa Palu_Donggala. Kedepannya masyarakat dan wilayah ini
kembali berangsur angsur berbenah diri dan kembali pulih dari keterpurukan.
Hingga kembali menjadi masyarakat dan kota yang benar benar menjadi “kuat” setelah bencana yang menimpa.
Melodi yang sendu, sedih akan berganti dengan melodi yang penuh keceriaan
dengan semangat baru. Berharap langit baru yang penuh harapan kembali tercipta
di Palu_Donggala. Semoga INDONESIA, masyarakatnya senantiasa menjadi masyarakat
yang selalu bersatu. Semoga Scout (Pramuka.red) SMAN -1 Danau Sembuluh selalu
dapat menginisiasi unitnya untuk menjadi penggagas yang baik dan tentunya
selalu memiliki niat yang baik pula.
Jangan lupa berkunjung ke sini ya sahabatku :http://bitly.ws/nrgq
Kata Kunci
#2
HARI 1 CINTA#
“tidak” “bersatu”
“hancur” “bersatu” “kita” “kuat” Kita semua bersaudara,
salam damai dari DESA SEMBULUH untuk PALU_DONGGALA Salam Pramuka..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar